Pengaruh Bisnis Retail Matahari Department Store Terhadap Perekonomian Indonesia
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pertumbuhan bisnis retail di Indonesia kian marak
beberapa tahun belakangan ini. Keberadaannya pun bagaikan jamur yang memenuhi
hampir seluruh pusat keramaian dan sudut kota di Indonesia, baik itu bisnis
retail modern maupun bisnis retail tradisional. Bisnis ini menggunakan sistem
pemasaran format self service, yaitu
konsumen membayar secara langsung kepada si penjual. Bisnis ini dikatakan cukup
menjanjikan, karena bisa menggunakan modal yang relative kecil namun dapat
memperoleh keuntungan cukup besar. Sehingga banyak pelaku bisnis yang tertarik.
Sepak terjang bisnis ini berpengaruh besar terhadap
keadaan perekonomian Indonesia. Bahkan dikatakan sebagai bisnis yang paling
mendominasi. Namun pengaruh bisnis ini tidak banyak disadari oleh masyarakat.
Padahal jika masyarakat mengetahui pengaruhnya, dapat dijadikan referensi untuk
mempelajari alur perekonomian di Indonesia. Sehingga masyarakat menjadi
masyarakat yang perduli terhadap keadaan ekonomi negaranya. Untuk alasan itulah
tulisan ini dibuat.
Banyak bisnis retail besar di Indonesia dengan brand
yang terkemuka dalam masyarakat. Sebut saja salah satunya Matahari Deparment
Store (MDS). MDS adalah department store ritel
terbesar di Indonesia untuk produk busana fashion, produk kecantikan dan produk
perlengkapan rumah tangga. Dengan jaringan lebih dari 1.200 pemasok lokal serta
pemasok internasional. MDS juga telah menghadirkan gerainya di 60 kota
diseluruh Indonesia. Tentu kehadirannya membawa peran yang cukup penting bagi
perkembangan perekonomian Indonesia. Peran MDS itulah yang menjadi pokok
pembahasan dalam tulisan ini.
1.2.Rumusan Masalah
a.
Apakah yang
dimaksud dengan bisnis retail itu?
b. Bagaimana
pengaruh bisnis retail terhadap perekonomian di Indonesia, khususnya Matahari
Department Store?
c.
Apakah Matahari
Department Strore termasuk bisnis retail yang signifikan dengan pertumbuhan
pasar rumah tangga, pasar komoditi dan sektor swasta?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Bisnis Retail
Dalam pengertian
bisnis retail ini, barang yang dijual disalurkan langsung kepada konsumen. Konsumen
yang dimaksud dalam pengertian ini adalah diri pribadi, keluarga, maupun rumah
tangga. Proses yang terjadi dalam bisnis retail ini mencakup berbagai kegiatan
sehingga transaksi antara pedagang dan pembeli terjadi. Dalam hal ini, terdapat
unsure yang mesti ada dalam kegiatan bisnis ritail, yaitu meliputi product
(barang atau jasa), price (harga), place (lokasi penjualan), dan promotion
(promosi).
Secara garis besar, bisnis retail yang berfokus pada
penjualan barang sehari-hari terbagi dua, yaitu usaha ritel tradisional dan
usaha retail modern. Ciri-ciri bisnis retail tradisional adalah sederhana,
tempatnya tidak terlalu luas, barang yang dijual tidak terlalu banyak jenisnya,
sistem pengelolaan/manajemennya masih sederhana, tidakmenawarkan kenyamanan
berbelanja dan masih ada proses tawar-menawar harga dengan
pedagang, serta produk yang dijual tidak dipajang secara terbuka sehingga
pelanggan tidak mengetahui apakah peritel memiliki barang yang dicari
atau tidak.
Sedangkan bisnis retail modern adalah sebaliknya,
menawarkan tempat yang luas, barang yang dijual banyak jenisnya, sistem
manajemen terkelola dengan baik, menawarkan kenyamanan berbelanja, harga jual
sudah tetap (fixed price) sehingga tidak ada proses tawar-menawar dan adanya
sistem swalayan/pelayanan mandiri, serta pemajangan produk pada rak terbuka
sehingga pelanggan bisa melihat, memilih,
bahkan
mencoba produk terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membeli.
Bisnis retail modern juga memiliki beberapa macam bentuk
diantaranya:
a. Toko
khusus (Specialty Store).
Toko
khusus adalah toko yang menjual jenis barang tertentu dengan berbagai macam
variannya dengan jumlah persediaan barang dagangan yang cukup. Hal ini
membutuhkan pengelolaan barang dagangan (warehousing).
Misal :
toko buku, toko alat olah raga, toko kue, toko sepatu.
b. Toko
kelontong (Convenience Store).
Toko
kelontong adalah toko kecil yang menjual berbagai macam kebutuhan sehari-hari,
makanan dan minuman kecil serta koran. Toko kelontong terletak di dekat pemukiman
penduduk.
Misal:
Indomaret, Alfamart, Circle K
c. Toko
swalayan (Supermarket).
Toko
swalayan adalah toko yang yang menjual berbagai macam kebutuhan
rumah tangga sehari-hari. Toko ini memiliki luasan 400 m2 s/d
5000 m2.
Misal :
Super Indo, Giant, Sri Ratu
d. Toko Super (superstore).
·
Toko Kombinasi/Combination Store.
Toko
kombinasi adalah toko retail yang merupakan kombinasi antara department store
dan general store. General store adalah toko kecil yang menjual makanan pokok
yang digunakan sebagai sumber energy (roti dan susu) dan juga berbagai perkakas
rumah tangga dan alat-alat elektronik. Persediaan barang yang ada di toko
disuplai dari gudang secara rutin (sesuai dengan order). Walau sama-sama
barang-barang persediaan disuplai dari gudang secara rutin namun general store
berbeda dengan convenience store. Perbedaan antara keduanya adalah pada letak
general store tidak selalu berdekatan dengan pemukiman penduduk. General store
merupakan sebuah toko chain (jaringan).
·
Hypermarkets.
Hypermarket
adalah toko retail yang memiliki luas 4650 m² -18,600 m².
Toko ini berbentuk bangunan berbentuk kotak yang terpisah dari bangunan lainnya
dengan lahan parkir yang luas. Hypermarket biasanya terdiri dari satu lantai
dengan atap tinggi yang terbuat dari stainless stell. Toko ini menjual berbagai
barang seperti yang ada di department store dengan jumlah persediaan barang
yang lebih banyak. Margin keuntungan yang diambil toko super lebih rendah.
Misal : Makro, Lotte Mart.Misal : Matahari Departemen Store, Ramayana.
e. Toko Serba
Ada/Pasaraya (Department Store).
Toko serba
ada adalah toko serba ada juga menjual pakaian, peralatan rumah tangga.,
mainan, kosmetik, peralatan berkebun, peralatan olah raga, alat tulis,
perhiasan, peralatan bayi, kebutuhan hewan dll. Toko serba ada biasanya adalah
merupakan toko jaringan (chain) yang tersebar di beberapa kota di beberapa
negara.
2.2. Pengaruh Matahari Department
Store Terhadap Perekonomian Indonesia.
a.
Tentang Matahari Department Store
Matahari Department Store adalah
department store ritel terbesar di Indonesia untuk produk busana fashion,
produk kecantikan dan produk perlengkapan rumah tangga. Dengan jaringan lebih
dari 1.200 pemasok lokal serta pemasok internasional yang telah dibangun selama
55 tahun perjalanan usahanya, Matahari senantiasa menyediakan tren fashion
terkini serta gerai yang modern dan lengkap bagi kalangan menengah Indonesia
yang semakin meningkat. Dengan penambahan 9 gerai pada tahun 2013, gerai MDS telah
hadir di lebih dari 60 kota di Indonesia.
Diawali dengan berdirinya satu gerai
busana anak di Pasar Baru, Jakarta pada 24 Oktober 1958, pada tahun 1972
membuka department store modern pertama di negeri ini, sebagai titik awal
pertumbuhan gerai yang pesat dalam 55 tahun terakhir. Karena berfokus pada
penyediaan produk dan layanan yang dapat meningkatkan gaya hidup kalangan berpenghasilan
menengah yang menjadi segmen targetnya, Matahari Department Store selalu
teratas dalam persepsi pelanggan yang mencari produk fashion dengan harga
terjangkau. Matahari terus menempati posisi nomor satu sebagai department store
di Indonesia. Dengan dukungan lebih dari 40.000 orang tenaga penjualan, basis
pemasok dalam negeri yang menyediakan lebih dari 90% produk yang mengisi gerai
Matahari, dan dengan kehadiran gerai di lebih dari 60 kota di seluruh
Indonesia, Matahari benar-benar telah menjadi nama besar yang diakui sebagai
department store terkemuka di Indonesia.
b. Pendapatan
PT Matahari Department Store Tbk (LPPF)
membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 19,57% di sepanjang 2012 lalu. Jika
pada 2011 pendapatan LPPF hanya Rp 4,7 triliun, tahun berikutnya pendapatan
LPPF mencapai Rp 5,62 triliun. Keterangan
ini diterbitkan LPPF kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (12/2).
Sepanjang 12 bulan di tahun
2012 tersebut, pendapatan eceran masih mendominasi dengan kontribusi sebesar Rp
3,17 triliun dari Rp 2,59 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.
Kontribusi lainnya diikuti penjualan konsinyasi yang mencapai Rp 2,4 triliun.
Walaupun beban pokok pendapatan
LPPF mengalami peningkatan 20,12% dari Rp 1,59 triliun menjadi Rp 1,91 triliun,
namun laba kotor LPPF tetap mencatat pertumbuhan. Di sepanjang 2011, laba kotor
LPPF mencapai Rp 3,1 triliun dan tumbuh 19,35% menjadi Rp 3,7 triliun di tahun
lalu.
Seiring dengan kenaikan
pendapatan dan laba kotor, laba bersih LPPF sudah mencapai Rp 770,88 miliar.
Jumlah tersebut naik 65,55% dari laba bersih di 2011 yang hanya sebesar Rp
465,65 miliar.
Catatan kinerja keuangan
LPPF juga mengangkat laba bersih per saham dasar dan dilusian per 31 Desember
2012 menjadi Rp 264 per saham. Padahal, di periode yang sama pada 2011, laba
bersih per saham dan dilusian LPPF hanya Rp 160 per saham.
c. Pengaruh Terhadap Perekonomian Indonesia
Industri
retail memiliki kontribusi terbesar kedua terhadap pembentukan Gross
Domestic Product (GDP) setelah industri pengolahan. Selain
itu, industri retail pun memiliki peranan yang sangat penting bagi perekonomian
Indonesia khususnya masyarakat Indonesia. Industri retail menempatkan diri
sebagai industri kedua tertinggi dalam penyerapan tenaga kerja Indonesia
setelah industri pertanian. Hal ini mengindikasikan bahwa banyak orang menggantungkan
hidupnya pada industri retail.
Oleh karena itu, industri retail dapat dikategorikan menjadi
industri yang merupakan hajat hidup orang banyak karena sekitar 10% dari total
penduduk Indonesia menggantungkan hidupnya dengan berdagang. Dengan
karakteristik industri retail yang tidak membutuhkan keahlian khusus serta
pendidikan tinggi untuk menekuninya, maka banyak rakyat Indonesia terutama yang
tergolong dalam kategori UKM masuk dalam industri retail ini. Dalam
perkembangannya, justru pedagang-pedagang kecil inilah yang mendominasi jumlah
tenaga kerja dalam industri retail di Indonesia. Pedagang-pedagang ini menjelma
menjadi pedagang pasar tradisional, pedagang toko kelontong bahkan masuk ke
industri informal yaitu Pedagang Kaki Lima (PKL).
Namun saat ini, hampir di tiap perkotaan, sangat mudah kita
menjumpai hadirnya usaha retail modern, baik berupa hypermarket,
supermarket, minimarket maupun department store. Hal ini dikarenakan pemerintah
memberlakukan liberalisasi pada tahun 1998 ditandai dengan
ditandatanganinya letterof intent dengan IMF yang memberikan
peluang investasi kepada pihak asing untuk masuk dalam industri retail.
Khusus untuk Department Store seperti Matahari sendiri,
penyebarannya telah mencapai ke berbagai kota-kota besar yang padat penduduknya.
Persebaran Department Store seperti Matahari ini pada
beberapa sisi memiliki dampak yang baik, hal ini dibuktikan dengan adanya
pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan menciptakan investasi. Tenaga kerja
yang diserap pun cukup banyak sehingga dapat mengurangi angka pengangguran dan
meningkatkan pendapatan perkapita pada suatu wilayah.
Namun
di sisi lain hal ini dapan menyebabkan kelesuan para pedagang kios fashion tradisional
(kecil-kecilan). Terlebih lagi Matahari memiliki target pasar kalangan
menengah. Kehadiran departemen strore yang demikian memunculkan iklim
persaingan yang tidak fair terhadap
pedagang kecil. Matahari menawarkan kenyamanan berbelanja dilokasi yang bersih
dan luas, barang-barang bermerk yang berkualitas namun masih relative
terjangkau. Hal ini berbanding terbalik dengan pedagang kios fashion
tradisional yang lokasi penjualannya cenderung kecil, tidak higenis, dan
barang-barang yang kurang berkualitas meskipun murah. Persaingan pun menjadi
tidak seimbang, sehingga masyarakat cenderung memilih Matahari sebagai tempat
memenuhi kubutuhan sandang mereka. Pedagang kecil pun merugi. Hal ini tidak
berlaku hanya sebatas Matahari saja, kehadiran departemen store lain dan bisnis
retail modern lainnya seperti minimarket dan supermarket juga menjadi salah
satu penyebab merugi nya para pedagang kecil.
2.3. Matahari
Department Store Bisnis Retail yang Signifikan dengan Pasar Rumah Tangga, Pasar
Komoditas dan Sektor Swasta.
Matahari
Department Store merupakan salah satu bisnis retail modern yang berskala besar.
Dalam pemasarannya, Matahari menetapkan masyarakat kalangan menengah sebagai
target pasarnya. Hal ini menjadikan Matahari sebagai pusat berbelanja yang
bersahabat dengan rumah tangga. Tentu saja dalam bidang fashion dan kosmetik.
Di era modern
ini, bisnis retail seperti Matahari yang menjual produk fashion dan kosmetik juga
cukup signifikan dengan pasar komoditi. Dikarenakan pasar komoditi menjual
barang yang laku di jual di pasar Internasional. Jadi kehadiran Matahari Department
Store cukup berpengaruh terhadap pasar komoditas. Hal ini dikarenakan beberapa
barang yang dijual di Matahari adalah produk-produk dengan brand luar negeri
yang sudah berskala Internasional, seperti Logo Jeans, Parfum Bulgari dan
lainnya.
Pun demikian dengan
sektor swasta, bisnis retail department store termasuk dalam kategori bisnis
yang dimiliki swasta. Perannya dalam perekonomian Indonesia diluar kuasa
pemerintah. Karyawan didalamnya pun tidak bekerja untu pemerintah, serta
seluruh faktor – faktor produksi dimiliki oleh individual/pribadi. Dengan kata
lain Matahari Depertment Store turut mangambil andil dalam sektor swasta ini.
BAB III
KESIMPULAN
Bisnis retail adalah
bisnis yang menjual barang eceran. Bisnis ini menggunakan sistem
pemasaran format self service, yaitu
konsumen membayar secara langsung kepada si penjual. Bisnis retail sendiri
mempunyai dua macam bentuk, yaitu bisnis retail modern dan tradisional. Keduanya
turut ambil bagian dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. untuk bisnis retail modern
itu sendiri banyak macamnya antara lain: toko
khusus yang menjual produk-produk secara khusus seperti toko buku dan toko
peralatan olahraga. Kemudian toko
kelontong yang menjual kebutuhan sehari-hari namun dalam skala kecil
seperti Indomaret dan Alfamart. Toko
swalayan juga menjual kebutuhan sehari-hari namun dalam skala sedang
seperti Super Indo, lalu toko super menjual
kebutuhan sehari-hari dalam skala besar seperti Hypermart. Terakhir, ada juga toko serba ada yang menjual pakaian,
kosmetik dll seperti Matahari Department Store dan Ramayana.
Kehadiran bisnis
retail modern membawa pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Khusus
untuk Matahari Department Store, sudah memiliki cabang di seluruh kota-kota
besar di Indonesia. Matahari menyerap cukup banyak pekerja sehingga dapat
mengurangi tingkat pengangguran. Matahari pun berpengaruh terhadap perekonomian
karyawannya, setiap pendapatan karyawan akan berpengaruh pada pendapatan
perkapita suatu wilayah. Namun Matahari memberikan dampak yang kurang
menyenangkan bagi pedagang kecil dengan bidang sama yaitu pakaian. Persaingan diantara
mereka tidak adil. Masyarakat cenderung lebih memilih berbelanja pakaian di
Matahari dengan alasan lokasi yang nyaman dan kualitas barang yang lebih baik. Oleh
karena itu kondisi ini menyebabkan pedagang kecil merugi.
Matahari Department
Store juga merupakan bisnis retail yang signifikan dengan pasar rumah tangga,
pasar komoditi dan sector swasta. Ini disebabkan Matahari menargetkan kalangan menengah
sebagai target pasarnya sehingga menjadikan Matahari tempat berbelanja yang
bersahabatt dengan rumah tangga. Matahari juga signifikan dengan pasar
komoditas karena menjual produk-produk yang bisa dijual secara Internasional
yaitu produk-produk dengan brand terkenal luar negeri seperti Logo Jeans, Parfum
Bulgari dll. Matahari sendiri merupakan bisnis yang dimiliki swasta yang tidak
dikuasai oleh pemerintah sehingga menjadikan Matahari turut serta dalam sektor swasta.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar