REVIEW JURNAL (Akuntansi Internasional)

REVIEW JURNAL
JuduL : Kajian Tentang Konvergensi Internasional Financial Reporting Standard (IFRS) Di  Indonesia
Jurnal : Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial
Volume : Vol. 24, No. 1
Tahun : 2014
Penulis : Suyatmini dan Aisya Sheilla FN

Tujuan Penelitian :
tujuan kajian ini antara lain untuk mengetahui manfaat konvergensi IFRS di Indonesia, dampak yang ditimbulkan, beserta kendala yang dihadapi dan cara mengatasinya.
Landasan Teori :
IFRS (International Financial Reporting standard) adalah pedoman penyusunan laporan keuangan yang dapat diterima secara global. IFRS yang ada saat ini mengalami sejarah yang cukup panjang dalam proses terbentuknya. Mulai dari terbentuknya IASC / IAFB, IASB, hingga menjadi IFRS seperti yang ada saat ini. Jika IFRS telah digunakan oleh suatu Negara, berarti Negara tersebut telah mengadopsisi sistem pelaporan keuangan yang dapat diterima dan diakui secara global di seluruh dunia sehingga memungkinkan pasar dunia mengerti tentang laporan keuangan perusahaan dimana Negara tersebut berasal. Pengadopsian IFRS juga berlaku di Indonesia. Dengan mengadopsi IFRS, perusahaan-perusahaan di Indonesia di-harapkan dapat meningkatkan daya informasi dari laporan keuangan. Selain itu, konvergensi IFRS adalah salah satukesepakatan pemerintah Indonesia sebagai anggota G20 forum.
IFRS memiliki karakteristik, diantaranya: (1) IFRS menggunakan “Prin-ciples Base“ sehingga lebih menekankan pada intepretasi dan aplikasi atas standar sehingga harus berfokus pada spirit penerapan prinsip ersebut. (2).Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi. (3) Membutuhkan proffesional judgment pada penerapan standar akuntansi. (4) Menggunakan fair value dalam penilaian. (5) Mengharuskan pengungkapan (disclo-sure) yang lebih banyak.
Metode penelitian :
Pendekatan yang digunakan adalah menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Pendekatan kualitatif menurut Moleong (2005:6) adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian. Deskriptif artinya penelitian ini menggambarkan keadaan objek penelitian atau masalah yang ada dalam penelitian. Dimana tujuan pendekatan kualitatif ini adalah untuk membuat gambaran, deskriptif atau lukisan secara sistematis, aktual dan akurat mengenai fakta-fakta yang ada, sifat-sifat dan karakter serta hubungan antar fenomena yang sedang diteliti kemudian diinterpretasikan untuk mendapatkan informasi yang diperlukan.

Jenis dan Sumber Data :
Dalam pembahasan ini diperlukan data yang dapat mendukung pemecahan permasalahan yang ada. Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif. Sedangkan sumber data yang digunakan diperoleh dari studi kepustakaan dengan menggunakan literatur yang berkaitan dengan topik permasalahan yang dibahas serta dokumen-dokumen tertulis lainnya yang relevan.
Prosedur Pengumpulan Data :
Pengumpulan data merupakan suatu proses pengadaan data untuk keperluan penelitian. Data yang dikumpulkan digunakan untuk memecahkan persoalan yang telah dirumuskan. Data dikumpulkan dari literatur-literatur yang berkaitan agar dapat dijadikan landasan teori untuk membantu pemecahan masalah.
Hasil Dan Pembahasan :
Perkembangan Standar Akuntansi di Indonesia
Pada periode 1973-1984, Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) telah membentuk Komite Prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia untuk menetapkan standar-standar akuntansi, yang kemudian dikenal dengan Prinsip-prinsipAkuntansi Indonesia (PAI).
Pada periode 1984-1994, komite PAI melakukan revisi secara mendasar PAI 1973 dan kemudian menerbitkan Prinsip Akuntansi Indonesia 1984 (PAI 1984).Menjelang akhir 1994, Komite standar akuntansi memulai suatu revisi besar atas prinsip-prinsip akuntansi. Indonesia dengan mengumumkan per-nyataan-pernyataan standar akuntansi tambahan dan menerbitkan interpretasiatas standar tersebut. Revisi tersebut menghasilkan 35 pernyataan standar akuntansi keuangan, yang sebagian besar harmonis dengan IAS yang dikeluarkan oleh IASB.
Pada periode 1994-2004, ada perubahan Kiblat dari US GAAP ke IFRS, hal ini ditunjukkan sejak tahun 1994, telah menjadi kebijakan dari Komite Standar Akuntansi Keuangan untuk menggunakan International Accounting Standards sebagai dasar untuk membangun standar akuntansi keuangan Indonesia. Dan pada tahun 1995, IAI melakukan revisi besar untuk menerapkan standar-stand arakuntansi baru, yang kebanyakan konsisten dengan IAS. Beberapa standar diadopsi dari US GAAP dan lainnya dibuat sendiri.
Padaperiode 2006-2008, merupakan konvergensi IFRS Tahap 1, Sejak tahun 1995 sampai tahun 2010, buku Standar Akuntansi Keuangan (SAK) terus direvisi secara berkesinambungan, baik berupa penyempurnaan maupun penambahan standar baru. Proses revisi dilakukan sebanyak enam kali yakni pada tanggal 1 Oktober 1995, 1 Juni 1999, 1 April 2002, 1 Oktober 2004, 1 Juni 2006, 1 September 2007, dan versi 1 Juli 2009. Pada tahun 2006 dalam kongres IAI X di Jakarta ditetapkan bahwa konvergensi penuh IFRS akan diselesaikan pada tahun 2008. Target ketika itu adalah taat penuh dengan semua standar IFRS pada tahun 2008. Namun dalam perjalanannya ternyata tidak mudah. Sampai akhir tahun 2008 jumlah IFRS yang diadopsi baru mencapai 10 standar IFRS dari total 33 standar.
Pada periode 2010 - Desember 2011, dari 37 IAS/IFRS yang diterbitkan International Accounting Standarts Board (IASB) sejak 2009, 35 IAS/IFRS telah diadopsi Dewan Standar Akuntansi Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI). Dua IFRS yang belum diadopsi adalah IFRS 1 First Time Adoption of IFRSdan IAS 41: Agriculture yang dianggap belum cocok dengan aspek lokal di Indonesia. (Zamzani, 2011).
Kesimpulan :
Konvergensi IFRS merupakan suatu kesepakatan Indonesia dengan Negara anggota G20. Dimana tujuannya adalah untuk mencapai Good Corporate Governance dimana terdiri dari transparansi, akuntabilitas, dan globalisasi bahasa pelaporan keuangan. Dari kajian yang telah disampaikan di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Manfaat dari konvergensi IFRS, antara lain: memudahkan pemahaman atas laporan keuangan dengan penggunaan Standar Akuntansi Keuangan yang dikenal secara internasional (enhance comparability), meningkatkan arus investasi global melalui trans-paransi, menurunkan biaya modal dengan membuka peluang fund raising melalui pasar modal secara global, menciptakan efisiensi penyusunan laporan keuangan, dan meningkatkan kualitas laporan keuangan.
2. Dampak yang ditimbulkan dari konvergensi IFRS, antara lain: perubahan mind stream dari rule-based ke principle-based, akses ke pendanaan internasional akan lebih terbuka karena laporan keuangan akan lebih mudah dikomunikasi-kan ke investor global, relevansi laporan keuangan akan meningkat karena lebih banyak menggunakan nilai wajar, dll.
3. Kendala yang dihadapi selama konvergensi IFRS, antara lain: Dewan Standar Akuntansi yang kekurangan sumber daya, biaya yang cukup tinggi untuk mengadopsi IFRS, dll. Kendala-kendala tersebut dapat diatasi dengan mempersiapkan SDM yang memiliki IFRS capability dan mengembangkan sistem yang telah terintegrasi dengan baik.
Kelebihan Penelitian :
Kelebihan dari penelitian ini adalah penulis membuat jurnal dengan lengkap, padat, dan jelas. Kemudian penulis juga mencantumkan dampak konvergensi dari berbagai sudut pandang.
Kelemahan Penelitian :

Kelemahan penelitian ini menurut saya adalah penulis hanya mencantumkan satu referensi penulis buku, yaitu zamzani dalam jurnal ini, sedangkan dalam daftar pustaka ada banyak referensi penulis buku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW JURNAL 4

RESENSI NOVEL HARRY POTTER AND THE GOBLET OF FIRE

[Esai] Virus K-pop Membawa Pengaruh Positif dan Negatif terhadap Remaja Indonesia