MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (MSDM)

BAB I
Abstrak
Menurut Abdurrahmat Fathoni  (2006, h 8) Sumber Daya Manusia merupakan modal dan kekayaan yang terpenting dari setiap kegiatan manusia. Manusia sebagai unsur terpenting mutlak dianalisis dan dikembangkan dengan cara tersebut. Waktu, tenaga dan kemampuanya benar-benar dapat dimanfaatkan secara optimal bagi kepentingan organisasi, maupun bagi kepentingan individu.
Menurut Mary Parker Follett, Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu seni untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan berbagai pekerjaan yang diperlukan, atau dengan kata lain tidak melakukan pekerjaanpekerjaan itu sendiri.
PT Freeport Indonesia merupakan sebuah perusahaan afiliasi dari Freeport- McMoran Copper & Gold Inc. PT Freeport Indonesia menambang, memproses dan melakukan eksplorasi terhadap bijih yang mengandung tembaga, emas, dan perak.
Untuk tetap dapat melestarikan lingkungan PT Freeport Indonesia mengatur manajemen lingkungannya dengan melakukan beberapa hal yang mendukung kelestarian lingkungan seperti: pengelolaan pasir sisa tambang (SIRSAT), reklamasi, penanaman vegetasi disekitar perusahaan, melakukan daur ulang, dan pendidikan lingkungan kepada masyarakat sekitar.
Agar perusahaan dapat berjalan baik, PT Freeport Indonesia mengusahakan berbagai macam cara dalam mengatur Manajemen Sumber Daya Manusianya. Seperti mengatur efektifitas jumlah karyawan dari masyarakat sekitar maupun karyawan luar daerah, mengembangkan kualitas SDM dengan membangun Institut Pertambangan Nemangkawi (IPN) untuk menambah pengetahuan SDM, dan memberikan kompensasi sesuai bagi para pegawai

BAB II
Pendahuluan

          PT. Freeport Indonesia adalah salah satu perusahaan yang terkenal di Indonesia. Tidak sedikit masyarakat yang menginginkan bekerja dalam perusahaan tersebut sebagai karyawan. Akan tetapi banyak yang belum mengenal PT. Freeport Indonesia lebih dalam.
            Didalam tulisan ini terdapat sejarah terbentuknya PT. Freeport Indonesia, Manajemen Lingkungannya, hingga Manajemen sumber daya manusianya. Selain itu, terdapat juga pengertian tentang Sumber Daya Manusia (SDM) dan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM). Demikianlah tujuan dibuatnya tulisan ini untuk berbagi informasi mengenai PT. Freeport Indonesia tersebut. Semoga bermanfaat dan dapat diapresiasi.

BAB III
Landasan Teori

·        Menurut  Gouzali Syadam  (2000, h. 5) Sumber Daya Manusia (SDM) semula merupakan terjemahan dari human recources. Namun ada pula para ahli yang menyamakan SDM denganmanpower atau tenaga kerja, bahkan sebagian orang menyetarakan pengertian SDM denganpersonnel (personalia, kepegawaian dan sebagainya).

·        Menurut Abdurrahmat Fathoni  (2006, h 8) Sumber Daya Manusia merupakan modal dan kekayaan yang terpenting dari setiap kegiatan manusia. Manusia sebagai unsur terpenting mutlak dianalisis dan dikembangkan dengan cara tersebut. Waktu, tenaga dan kemampuanya benar-benar dapat dimanfaatkan secara optimal bagi kepentingan organisasi, maupun bagi kepentingan individu.

·        Menurut Mary Parker Follett:
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu seni untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan berbagai pekerjaan yang diperlukan, atau dengan kata lain tidak melakukan pekerjaanpekerjaan itu sendiri.

·        Menurut Marwansyah:
Manajemen Sumber Daya Manusia dapat diartikan sebagai pendayagunaan sumber daya manusia di dalam organisasi, yang dilakukan melalui fungsi-fungsi perencanaan sumber daya manusia, rekrutmen dan seleksi, pengembangan sumber daya manusia, perencanaan dan pengembangan karir, pemberian kompensasi dan kesejahteraan, keselamatan dan kesehatan kerja, dan hubungan industrial.

·        Menurut Sastrohadiwiryo:
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menggunakan istilah manajemen tenaga kerja sebagai pengganti manajemen sumber daya manusia. Menurutnya, manajemen tenaga kerja merupakan pendayagunaan, pembinaan, pengaturan, pengurusan, pengembangan unsur tenaga kerja, baik yang berstatus sebagai buruh, karyawan, maupun pegawai dengan segala kegiatannya dalam usaha mencapai hasil guna dan daya guna yang sebesar-besarnya, sesuai dengan harapan usaha perorangan, badan usaha, perusahaan, lembaga, maupun instansi. 

BAB IV
Pembahasan

A.   Pengertian Sumber Daya Manusia Menurut (SDM) Para Ahli

·        Menurut  Gouzali Syadam  (2000, h. 5) Sumber Daya Manusia (SDM) semula merupakan terjemahan dari human recources. Namun ada pula para ahli yang menyamakan SDM denganmanpower atau tenaga kerja, bahkan sebagian orang menyetarakan pengertian SDM denganpersonnel (personalia, kepegawaian dan sebagainya).

·        Menurut Abdurrahmat Fathoni  (2006, h 8) Sumber Daya Manusia merupakan modal dan kekayaan yang terpenting dari setiap kegiatan manusia. Manusia sebagai unsur terpenting mutlak dianalisis dan dikembangkan dengan cara tersebut. Waktu, tenaga dan kemampuanya benar-benar dapat dimanfaatkan secara optimal bagi kepentingan organisasi, maupun bagi kepentingan individu.

·        Menurut Veithzal Rivai (2003, h 6), Sumber Daya Manusia adalah seorang yang siap, mau dan mampu memberi sumbangan usaha pencapaian tujuan organisasi. Selain itu sumber daya manusia merupakan salah satu unsur masukan (input) yang bersama unsur lainnya seperti modal, bahan, mesin dan metode/teknologi diubah menjadi proses manajemen menjadi keluaran (output) berupa barang atau jasa dalam usaha mencapai tujuan perusahaan.

B.   Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut (MSDM) Para Ahli

·        Menurut Mary Parker Follett:
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu seni untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan berbagai pekerjaan yang diperlukan, atau dengan kata lain tidak melakukan pekerjaanpekerjaan itu sendiri.

·        Menurut Marwansyah:
Manajemen Sumber Daya Manusia dapat diartikan sebagai pendayagunaan sumber daya manusia di dalam organisasi, yang dilakukan melalui fungsi-fungsi perencanaan sumber daya manusia, rekrutmen dan seleksi, pengembangan sumber daya manusia, perencanaan dan pengembangan karir, pemberian kompensasi dan kesejahteraan, keselamatan dan kesehatan kerja, dan hubungan industrial.

·        Menurut Sastrohadiwiryo:
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menggunakan istilah manajemen tenaga kerja sebagai pengganti manajemen sumber daya manusia. Menurutnya, manajemen tenaga kerja merupakan pendayagunaan, pembinaan, pengaturan, pengurusan, pengembangan unsur tenaga kerja, baik yang berstatus sebagai buruh, karyawan, maupun pegawai dengan segala kegiatannya dalam usaha mencapai hasil guna dan daya guna yang sebesar-besarnya, sesuai dengan harapan usaha perorangan, badan usaha, perusahaan, lembaga, maupun instansi.

·        Menurut Henry Simamora:
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah sebagai pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balasan jasa dan pengelolaan terhadap individu anggota organisasi atau kelompok bekerja. Manajemen Sumber Daya Manusia juga menyangkut desain dan implementasi system perencanaan, penyusunan personalia, pengembangan karyawan, pengeloaan karir, evaluasi kerja, kompensasi karyawan dan hubungan perburuhan yang mulus.
·        Menurut Hadari Nawawi:
Mengemukakan bahwa MSDM adalah : “Proses mendayagunakan manusia sebagai tenaga kerja secara manusiawi agar potensi fisik dan psikis yang dimiliki berfungsi maksimal bagi tercapainya tujuan perusahaan”.

C.   Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam PT. Free Port Indonesia

1.      Tentang PT. Free Port Indonesia

PT Freeport Indonesi merupakan sebuah perusahaan afiliasi dari Freeport-McMoran Copper & Gold Inc. PT Freeport Indonesia menambang, memproses dan melakukan eksplorasi terhadap bijih yang mengandung tembaga, emas, dan perak. PT Freeport Indonesia ini beroperasi di daerah dataran tinggi di Kabupaten Mimika Provinsi Papua, Indonesia. Freeport Indonesia memasarkan konsentrat yang mengandung tembaga, emas dan perak ke seluruh penjuru dunia.

Sejarah terbentuknya PT. Freeport Indonesia dimulai pada tahun 1904-1905 suatu lembaga swasta dari Belanda Koninklijke Nederlandsche Aardrijkskundig Genootschap (KNAG) yakni Lembaga Geografi Kerajaan Belanda, melakukan  sebuah ekspedisi ke Papua Barat Daya yang tujuan utamanya adalah mengunjungi Pegunungan Salju yang kabarnya ada di Tanah Papua. Pada saat itu Kapten Johan Carstensz yang melakukan ekspedisi ini mengaku melihat kilauan salju disebelah selatan perairan Tanah Papua pada tanggal 16 Februari 1623, namun tidak ada yang mempercayai hal itu karena Tanah Papua berada di daerah yang beriklim tropis.

Kemudian ekspedisi tersebut membuat Belanda mulai melirik daerah Tanah Papua dan bermunculan ekspedisi-ekspedisi yang berikutnya Beberapa ekspedisi Belanda yang terkenal dipimpin oleh Dr. HA.Lorentz dan Kapten A. Franzen Henderschee.

Pada tahun 1936, Jean Jacques Dozy menemukan cadangan Ertsberg atau disebut gunung bijih, lalu data mengenai batuan ini dibawa ke Belanda. Setelah sekian lama bertemulah seorang Jan Van Gruisen – Managing Director perusahaan Oost Maatchappij, yang mengeksploitasi batu bara di Kalimantan Timur dan Sulawesi Tengggara dengan kawan lamanya Forbes Wilson, seorang kepala eksplorasi pada perusahaan Freeport Sulphur Company yang operasi utamanya ketika itu adalah menambang belerang di bawah dasar laut. Kemudian Van Gruisen berhasil meyakinkan Wilson untuk mendanai ekspedisi ke gunung bijih serta mengambil contoh bebatuan dan menganalisanya serta melakukan penilaian.

Di awal periode pemerintahan Soeharto, pemerintah mengambil kebijakan untuk segera melakukan berbagai langkah nyata demi meningkatkan pembanguan ekonomi. Namun dengan kondisi ekonomi nasional yang terbatas setelah penggantian kekuasaan, pemerintah segera mengambil langkah strategis dengan mengeluarkan Undang-undang Modal Asing (UU No. 1 Tahun 1967).

Pimpinan tertinggi Freeport di masa itu yang bernama Langbourne Williams melihat peluang untuk meneruskan proyek Ertsberg. Beliau bertemu Julius Tahija yang pada zaman Presiden Soekarno memimpin perusahaan Texaco dan dilanjutkan pertemuan dengan Jendral Ibnu Sutowo, yang pada saat itu menjabat sebagai Menteri Pertambangan dan Perminyakan Indonesia. Inti dalam pertemuan tersebut adalah permohonan agar Freeport dapat meneruskan proyek Ertsberg. Akhirnya dari hasil pertemuan demi pertemuan yang panjang Freeport mendapatkan izin dari pemerintah untuk meneruskan proyek tersebut pada tahun 1967. Itulah Kontrak Karya Pertama Freeport (KK-I). Kontrak karya tersebut merupakan bahan promosi yang dibawa Julius Tahija untuk memperkenalkan Indonesia ke luar negeri dan misi pertamanya adalah mempromosikan Kebijakan Penanaman Modal Asing ke Australia.

2.      Manajemen Lingkungan PT Freeport Indonesia

Semua industri, termasuk pertambangan, memiliki dampak lingkungan yang tidak dapat dihindari, baik dalam positif maupun dampak negatif, sehingga terjadi pertukaran antara manfaat lingkungan dan dampak lingkungan. Pemerintah Indonesia memutuskan bahwa tambang ini sangat penting bagi perkembangan ekonomi Indonesia, dan pemerintah telah mengatur bagaimana PTFI menjalankan proyek ini agar dapat memberikan manfaat ekonomi yang diinginkan oleh Indonesia, sementara sedapat mungkin mengurangi dampak negative terhadap lingkungan. PTFI juga berkomitmen untuk merehabilitasi area yang terkena dampak ketika area tersebut tidak digunakan lagi untuk kegiatan operasi.
Berikut adalah contoh manajemen lingkungan yang telah dilakukan PT Freeport Indonesia:

·        Pengelolaan Pasir Sisa Tambang (SIRSAT)
Perpanjangan MoU penggunakan Pasir Sisa Tambang (SIRSAT) sebagai bahan konstruksi pembangunan inftrastruktur. Pemerintah provinsi Papua dan PTFI telah memperpanjang MoU pada tahun 2011 untuk penggunaan pasir sisa tambang sebagai bahan konstruksi dalam pembangunan infrastruktur provinsi dan pasir sisa tambang juga telah digunakan sebagai bahan konstruksi dalam pembangunan jalan dan jembatan di Mimika. Sebagai bagian dari pelaksanaan MoU tersebut, PTFI telah melakukan pengiriman lebih dari 460.000 m3 tons SIRSAT sebagai bahan konstruksi ke Merauke, berbagai proyek pembangunan di Timika dan di wilayah proyek PTFI.
Kualitas pada titik penaatan SIRSAT dan 3 titik penaatan di laut telah memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan oleh pemerintah, sesuai dengan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 431/2008 mengenai Pengelolaan Tailing di ModADA.

·        Reklamasi
Pada tahun 2011, PTFI telah mereklamasi : 60,1 Ha area batuan penutup, sehingga total daerah tambang yang telah direklamasi seluas 261 hektar 16,6 Ha area pengendapan pasir sisa tambang (SIRSAT) sehingga toal daerah pengendapan yang telah direklamasi adalah seluas 645 hektar. 5,65 Ha daerah pesisir. Menanam lebih dari 56.000 pohon bakau sebagai kelanjutan dari program 2004-2009.

·        Menanam Vegetasi
a.      Telah ditanam di dalam dan di luar area perusahaan sebagai bagian dari program One Billion Indonesia Trees (OBIT) sebanyak 3 juta bibit pohon.
b.      Mengumpulkan 157.000 bibit tanaman local untuk kegiatan reklamasi di lokasi kegiatan tambang.
c.      135 jenis tanaman berhasil tumbuh di tanah yang mengandung pasir sisa tambang (SIRSAT) Lebih dari 500 spesies tanaman tumbuh secara alami di lahan SIRSAT. Pemantauan suksesi alami ini terus berlanjut dengan melibatkan Universitas Negeri Papua.
d.      Mengumpulkan dan menganalisa lebih dari 15.000 sampel lingkungan dengan lebih dari 160.000 analisis individu per tahunnya.

·        Melakukan Daur Ulang
Produksi kompos dari sampah organic sebanyak 256 ton. Kurang lebih 136 ton baterai bekas dikirim ke pabrik daur ulang. Proyek Biodiesel telah diresmikan dan dioperasikan. Bahan baku untuk biodiesel diperoleh dari minyak goring sisa messhall. Biodiesel yang dihasilkan digunakan sebagai campuran bahan bakar beberapa kendaraan ringan di area kerja PTFI.

·        Pendidikan Lingkungan Kepada Masyarakat
Mendidik 2.044 pelajar, 340 pemuda dan 360 siswa magang mengenai pengetahuan dan kesadaran lingkungan. PTFI berkontribusi terhadap kurikulum pendidikan lingkungan hidup di tingkat SD dan SMP di Kabupaten Mimika.

3.      Manajemen Sumber Daya Manusia (Ketenagakerjaan)

a.      Efektifitas SDM
Pada tahun 2011 PT Freeport Indonesia mempekerjakan lebih dari 11.300 karyawan langsung dan lebih dari 12.000 karyawan kontraktor. Persentasi jumlah karyawan langsung PTFI adalah 65,53% Non Papua, 32,91% Papua, dan 1,55% Asing. Sedangkan persentasi jumlah karyawan PTFI + Perusahaan mitra dan kontraktor, termasuk Institut Pertambangan Nemangkawi (IPN) adalah 97,7% Indonesia, 2,30% Asing.
Sejak tahun 1996 perusahaan telah menggandakan jumlah karyawan Papua. Dalam 10 tahun, jumlah karyawan Papua di tingkat staff meningkat 4 kali lipat, jumlah staf karyawan Papua di tingkat supervisor 6x lipat. Karyawan Papua memegang fungsi strategis manajemen di PTFI: 5 Vice President dan 74 Jajaran Manajerial.

b.      Pengembangan SDM
Pada tahun 2003 dibangun Institut Pertambangan Nemangkawi (IPN) untuk memberikan kesempatan mengembangan pengetahuan, keterampilan dan sikap maupun perilaku yang profesional di bidang operasi dan penunjangnya. PT Freeport Indonesia (PT FI) juga bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi Instruktur Kursus Indonesia (LSP IKI) untuk mewajibkan uji kompetensi dan sertifikasi kompetensi bagi seluruh tenaga instruktur perusahaan tersebut. 
Program magang 3 tahun dengan 4 bulan masa belajar off job dan 8 bulan on job. IPN mengikuti standar nasional dan peraturan dari ESDM serta standar internasional lainnya. 3.800 Siswa magang 20 Jenis keterampilan 90% siswa asli Papua 1800 Siswa sudah bekerja di PTFI dan kontraktornya. Meningkatkan karyawan staff wanita di PTFI dan kontraktor: 12% tahun 2003 dan meningkat menjadi 14,4% di tahun 2011.

c.      Kompensasi SDM
PTFI dan SPSI telah menyelesaikan semua perselisihan upah dan menandatangani Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang ke-17, Periode 2011-2013. Klausa di bawah PKB 2011-2013 telah memenuhi aspirasi para pekerja, dengan peningkatan gaji pokok 40% efektif selama periode dua tahun.

KESIMPULAN

Menurut Abdurrahmat Fathoni  (2006, h 8) Sumber Daya Manusia merupakan modal dan kekayaan yang terpenting dari setiap kegiatan manusia. Manusia sebagai unsur terpenting mutlak dianalisis dan dikembangkan dengan cara tersebut. Waktu, tenaga dan kemampuanya benar-benar dapat dimanfaatkan secara optimal bagi kepentingan organisasi, maupun bagi kepentingan individu.
Menurut Mary Parker Follett, Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu seni untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan berbagai pekerjaan yang diperlukan, atau dengan kata lain tidak melakukan pekerjaanpekerjaan itu sendiri.
PT Freeport Indonesia merupakan sebuah perusahaan afiliasi dari Freeport- McMoran Copper & Gold Inc. PT Freeport Indonesia menambang, memproses dan melakukan eksplorasi terhadap bijih yang mengandung tembaga, emas, dan perak.
Untuk tetap dapat melestarikan lingkungan PT Freeport Indonesia melakukan beberapa hal yang mendukung kelestarian lingkungan seperti: pengelolaan pasir sisa tambang (SIRSAT), reklamasi, penanaman vegetasi disekitar perusahaan, melakukan daur ulang, dan pendidikan lingkungan kepada masyarakat sekitar.
Agar perusahaan dapat berjalan baik, PT Freeport Indonesia mengusahakan berbagai macam cara dalam mengatur Manajemen Sumber Daya Manusianya. Seperti mengatur efektifitas jumlah karyawan dari masyarakat sekitar maupun karyawan luar daerah, mengembangkan kualitas SDM dengan membangun Institut Pertambangan Nemangkawi (IPN) untuk menambah pengetahuan SDM, dan memberikan kompensasi sesuai bagi para pegawai. 

DAFTAR PUSTAKA

Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW JURNAL 4

RESENSI NOVEL HARRY POTTER AND THE GOBLET OF FIRE

[Esai] Virus K-pop Membawa Pengaruh Positif dan Negatif terhadap Remaja Indonesia